Andalan

Daftar Isi!

A list of some of project run by me 😀 most of them are comic from my college assignment, Random writings And unfinished project that still need more storybuild. Thank you for visiting!

(Click on the picture for the first part)
(Click on the hashtag for the entire post about the list)

Series

projekan3#March 13th

projekan5#The Prince and The Lightbearer

projekan7#comicstrip

projekan4#Random Helianthus Sweetshop Things

Click Read More, for the things I have finished 😀 Lanjutkan membaca “Daftar Isi!”

Permukaan Cermin

Halo, maaf jarang update, pada akhirnya aku menulis di sini kalau ada yang benar-benar ingin kucurhatkan :’) this gonna be long, buat siapun yang baca, terimakasih.

Ini cerita tentang kucing, tentang privilege, tentang kesempatan dan pilihan, tentang perputaran hidup.

Jadi, pulang dari citayam habis mengantar anak kucing ke adopter aku punya banyak mixed feeling yang benar benar gak karuan, lega tapi cemas, bersyukur tapi miris, lalu khawatir di saat yang bersamaan.

Lanjutkan membaca “Permukaan Cermin”

Rise,Tarnished! 2023 Year End Note.

Jadi akhir bulan desember aku ngecek semacam steam rewind dan aku menemukan kalau aku main Elden Ring selama 230 jam tahun ini. Itu belum termasuk Genshin Impact.

Maaf membuat pembuka yang menyedihkan alih-alih puitis, tapi semengenaskan itu kondisiku sekarang gais. Aku jam rusak yang dihajar sama waktu.

Sebenernya tadinya tone tulisan ini sedih. Mood tahun baruku benar benar nggak karuan dan aku nggak bisa gambar apa-apa dari dua minggu terakhir. Aku lumayan struggling menulis dan menyeimbangkan diri. ku putuskan mau menulis dengan hal yang mewarnaiku di tahun kemarin karena ini yang paling mudah.

Ceritaku dan Elden Ring cukup heartwarming.

Ini game yang seluruh isi dunianya ingin kita mati. Lagi jalan jalan random tiba tiba ada Naga. lagi mau lewat gerbang ditumpuk batu gede sama troll, tiba tiba di invade NPC. Ngagetin banget.

Dan musuh disana beda sama genshin yang bisa spam pencet2 aja. elden ring sangat punishing, setiap musuh punya pattern sendiri. Kontrol pedang, kontrol perisai, rolling, mundur, maju, semua player yang pegang, gak ada auto.

Orang yang main game ini bakal belajar hal paling dasar dari kehidupan.

Kesabaran.

Lanjutkan membaca “Rise,Tarnished! 2023 Year End Note.”

March 13th: Fentanyl

‘Fentanyl is a potent synthetic opioid, which, similar to morphine, produces analgesia but to a greater extent. This robust pharmacologic agent is typically 50 to 100 times more potent. A dose of only 100 micrograms can produce equivalent analgesia to approximately 10 mg of morphine.’ 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459275/

TW: a bit… nsfw, but not really! I swear! I’ll be really thankful if you read it till the end ;w; I just feel like I need to get this ‘pain’ a shape. Sorry, Marco.

Lanjutkan membaca “March 13th: Fentanyl”

Sudut di Map Yang Unlocked Setelah 25 Tahun

Tentang aku yang membuka sebuah Secret Quest dan Hidden Area saat pulang kampung

.

.

.

Kalau hendak pulang kampung ke rumah nenek, aku selalui melewati jalan yang dihimpit oleh pagar pembatas sekolah dan pagar pembatas sebuah rumah. Sebenarnya dibilang pagar juga bukan, karena sejatinya itu tembok yang sangat panjang dengan kawat tajam diatasnya. Tembok itu dibangun panjang mengitari sebuah area yang cukup luas, aku nggak bisa perkirakan berapa luasnya tapi dari luar terlihat banyak sekali pohon-pohon petai tinggi. Dan di tengah-tengah tembok itu ada pintu gerbang kecil yang selalu ditutup.

Aku menghabiskan masa awal sekolah dasar di rumah nenekku, jadi sudah sewajarnya area di sekitar rumah ini juga tempat bermainku. Semuanya dari turunan jalan ke pancoran tempat mandi, sudut-sudut sempit rumah yang menjadi tembusan ke gang, kuburan, sawah, aku jelajahi. Kecuali satu area.

Iya, area dibalik tembok panjang itu.

Dulu pas kecil aku hanya bisa berjinjit ke atas dan melihat pohon-pohon, sekarang waktu sudah agak tinggi aku bisa melihat atap rumah dibalik tembok tinggi itu. Pernah aku Tanya nenekku karena memang penasaran orang apa yang tinggal di tanah luas di dalam tembok itu.

“… itu yang tinggal di sana ada salah satu anaknya mah belum menikah sampai sekarang, udah tua kali”

“kenapa belum menikah?” Aku meneruskan. Nenek malah mulai bergosip tapi biarlah.

“soalnya jarang keluar rumah dan nggak kerja. Makanya Ama nih jangan di rumah terus”

–Oke.

 Mari kita abaikan sejenak kelanjutan percakapan ini dan kembali ke topik semula.

Selama ini hubunganku dan tembok itu kayak semacam pembatas unlocked area kalau di game. Selalu lewat ke sana setiap pulang kampung, tapi aku juga nggak pernah terlalu memaksakan rasa ingin tahu soal apa yang ada di dalam. Lagipula itu tanah orang, mau masuk pun buat apa gitu.

Makanya nggak nyangka kalau di perjalanan pulang kampung kali ini aku dapat kesempatan masuk ke sana.

Lanjutkan membaca “Sudut di Map Yang Unlocked Setelah 25 Tahun”

Lewat 10 menit

aku lagi tenggelam dan nggak punya sense waktu yang bagus belakangan ini.

tadi iseng nyari gunting kuku dan aku nggak sengaja lihat jam di ruang tengah yang berbeda 5 menit lebih cepat dari jam di komputerku, lalu aku agak merenung sedikit.

jam di rumah keluargaku selalu dicepetin. kalau dulu pas SMA dimana kita semua ga punya kendaraan pribadi biasa cepat-cepat naik angkot pas jam 6 pagi. makanya jam di rumah itu sengaja dibuat 10 menit lebih cepat. biar bikin kita yang lihat panik karena kerasa sudah lewat 10 menit. hasilnya 10 menit ini selalu bisa menyelamatkan dari kekunci pintu gerbang, dan hal hal nggak diduga lainnya,

cuma lebihkan sepuluh meni dan tertib jalanin hari. segitu sudah cukup.

makin gede durasi waktu makin singkat. dan berapapun waktu yang dipunya manusia kadang ngerasa nggak cukup.

aku pengen bisa kembali ke jaman 10 menit tambahan aja cukup.

Depok, 10 Februari,2023

something that come to my mind while commuting by MRT

i always thinking that i couldnt survive as an adult. because, i used to be a loser in school. i used to not be able to talk. i used to hate circle of people. i used to pity myself for being alone. and used to think i will just enduring things until its over.

i endured highschool. i endured my depression in university. i endured and keep on running with the mentatility ‘someday it will be over’

while enduring that, somehow i managed to graduate, and while thinking about my family and the story i wanted to strive for. somehow im able to get a job.

im getting used to endure many things. the story i wanted to be the best thing i created for ten years, turned me upside down and made me feel misearable and didnt go as what i wanted to, it eventually made me hate people for unjustified reason. but when im reaching the end of season one and reading comments that people left, i begin to think its actually not that bad, and i actually like the helianthus i write right now.

and when i look at the things i endured so far, i suddenly realize.

oh… i did it. i did growing up.

.

i still not used to talk very clear and still learning, but if myself from highschool see what im able to do right now, i think she might feel relieved a bit.

and i still had impostor syndrome time to time, but nowadays it become like; nah. wheter im an impostor or not, im doing my best and get money, and get my story done well.

i dont know what im going to do after marmar done x’D maybe continue writing marmar fantasy AU (aka Marchen) or maybe i take a break from making comic, or maybe learning to cook some dish and going to harvest moon life with my father.

happy new year!

thank you for those who support me to survive until this point :’)

About Human and their priority

Belakangan aku keinget jaman-jaman smp. Biasanya cewek itu selalu barengan kemana mana kan ya. aku juga sering kayak diajak ‘ayok temenin ke kantin/kamar mandi’ dan sebagai teman yang baik ya aku antar.

tapi kalau giliran aku yang perlu ke kantin/kamar mandi, aku ga pernah ngajakin orang.

aku baru bisa membahasakan hal ini sekarang. kenapa aku malas ngajak orang saat pergi2? ternyata aku gak pengen aja. dan malas untuk merasa kecewa saat aku ajak orang lain dan mereka bilang gabisa.

dulu beberapa kali digituin kok rasanya nyes banget gitu ya haha. sampai sekarang kebawa. aku lebih suka sendiri dibanding aku kecewa ngajakkin orang lain.

dan pada akhirnya belakangan hal kayak gini makin umum juga. dan makin bisa dimaklumi.

Semua manusia sibuk. dan punya prioritas masing-masing. pada akhirnya aku bukan siapa siapa yang harus dipentingin seseorang juga. aku gak bisa maksa seseorang peduli. aku sampai sekarang gak berani untuk merasa posisiku sepenting itu untuk orang lain.

dulu ini kewujud bayangannya semacam ‘apa kalau wisuda aku ada yang ngasih selamat ya’ tapi untungnya saat wisuda kemarin banyakan jadi saling menyelamati saja.

tapi kepikiran saja. apa akan ada orang yang datang pas aku meninggal nanti?
.
rasanya salah sih berbuat baik hanya karena ingin ada orang yang datang pas aku meninggal. tapi kalau dibayangin aku ingin ada yang datang.

atau ingat. atau doain aku.
.
.
ah, aku masih belum biasa, sama dunia orang dewasa yang sibuk-sibuk ini. padahal akupun sibuk.

meski sering sakit hati. jangan menyerah untuk peduli, diriku! semangat!

after 25 years being an emo person

.


aku berulang kali kena siklus emo, tp setiap waras tuh aku menyadari kalau menjadi emo itu menutup banyak hal (?) kayak udah nggak mau duluan berkomunikasi atau memulai, padahal orang-orang mah gak mikirin sama sekali apapun soal diri kita tuh. dan mungkin ada juga beberapa orang yang malah senang diajak atau disapa.
.


.
jadi ibuku cerita ke aku pas pulang sekolah habis ngajar. tentang seorang guru baru yang kena masalah.

ceritanya karena guru itu mau resign dan balik ke kampung. Setelah ditanya alasan, dia cerita kehilangan motornya saat nyari kosan di dekat tempat ngajar. dan dia juga kesinggung sama perkataan seorang guru yang asal nyeplos (kebawa ke hati) soal kalau dirinya gak dibutuhin (?) dan alasan lainnya mau ngurus keluarga.

ibuku dan guru guru lain kan prihatin, tapi pertanyaan yang keluar dari mereka ‘kenapa nggak bilang dari awal? padahal kehilangan motornya udah lama’ ‘kenapa nggak bilang mau nyari kos? ‘ ‘kenapa nggak ngomong ini-itu pasti pasti dibantuin’

itu menampar sekali buatku.

‘kenapa nggak bilang?’

‘kenapa nggak berkomunikasi?’

pada akhirnya kalau dikembalikan ke diriku, perkara bilang dan nggak bilang kadang emang sulit. karena ya emang pada akhirnya memutuskan untuk nggak bilang aja. karena lingkungan baru sulit dan nggak tau bilang ke siapa.

ada.. banyak pertimbangan.

dan aku sudah setahun di tempat kerja tapi masih gugup ngomong, tahu pisan rasanya gimana.
.
.
dunia ini sibuk. buat bicara harus punya orang yang mau dengerin, dan buat punya orang yang mau dengerin harus bisa bicara.
komunikasi itu buatku, harus dipelajari seumur hidup :’)

.

.

lately ive been feeling to give up on communication. somehow the build up pressure become really high, eventhough the place never do anything bad to me but its just too hard to become a part of it… ive been burned out too long.

and yesterday when i talked to my assistant to somehow consult helianthus in recent chapter. we talked.. long, like 4 hours. and after talking to her

its like ‘wah… i remember again, how i really like listening to people stories and drama

somehow it made want to.. communicate and listen more stories from other people :”)

its different from reading book. because its come from people who believe in you and told you a part of their life.

i know its a regular thing to talk with your friends. but i just had not much friend to begin with.

i really hope i get the courage to ask people their stories. and communicate myself better.

Hal Random yang Terpikir pas Lari Pagi

6 agustus 2022

katanya kematian dan kehidupan udah ditentukan (predestined). Terus apakah kasus bayi yang meninggal karena kelalaian orangtuanya, atau kasus bunuh diri, atau kasus meninggal yang kesannya ‘interrupted/kecelakaan’ itu takdir juga?

pas lari tadi pagi entah kenapa kepikiran ini, karena belakangan aku lagi nulis sesuatu yang mungkin nyinggung sedikit meski bukan ttg kematian. Lalu tadi ada bahasan ortu lalai bawa anak motor2an malem2 buat nonton bola dan bikin anaknya meninggal

Jadi, pemahaman yang kupahami dulu, yang mungkin juga ini yang dipahami banyak orang. Takdir kematian digambarkan dan ditentukan oleh ‘waktu’. jadi kayak ‘jam segini tgl segini si A bakal meninggal, gak bisa menghindar’

Tapi memang kan pemahaman manusia terbatas juga, jadi gimana kalau takdir kematian yang katanya gak bisa diubah itu nggak ditentukan pakai waktu? Toh gak ada hadist atau apapun yang menyebutkan takdirnya ditulis dengan cara begitu. Gimana kalau waktu hanya sebuah variabel dari banyak hal yang menentukan kematian?

kalau hidup ini kayak quest game genshin, untuk mainin event terbaru kita harus selesain beberapa quest. Logikanya utk sampai di suatu titik dalam hidup  pasti kita kan nyelesain banyak hal dulu. misal untuk lulus s1 world questnya ya nyelesain skripsi atau untuk berhasil jd pns harus nyogok. Nah mungkin juga kan kalau kematian itu kesampean kalau ada beberapa variabel penentu yang udah terpenuhi? Waktu bisa jadi salah satunya. Yang berarti, meski sifatnya predestined, kematian nggak sesimpel tulisan berupa tanggal, waktu dan jam.

Soal bayi meninggal karena ortu lalai, bisa jadi meski takdir, ini ada karena dipengaruhi tindakan yang menyebabkan variabel2 untuk bayi itu meninggal kepenuhi.

intinya meski meski hidup udah ditakdirkan, yang tau kan Allah, kita hanya bisa mengimani, dan belajar dari apa yang terjadi.

Makanya aku selalu ganjel samayang bilang ‘dah takdir ini mah’.  karena kayak mengesampingkan entah itu usaha, atau entah itu kelalaian yang diperbuat seseorang seolah hidup ini ditulis dan gak bisa mengelak. okelah ada Qada dan Qadar, hidup kita semua emang udah ditulis, tp pemahaman kita soal tuhan menulis hidup kan gak tau juga gimana?

Jadi ya gitu saja. Aku pengen menuangkan pikiran random saja.

year end note

Yoooooo, I think my journaling sense is gone little by little, I used to write anything but now I didnt even try to. Maybe that’s why I feel like I lost of track on what am I doing this year…

Kupikir aku mau buat jurnal akhir tahun yang bisa di post blog juga. Jadi halo. Aku lampirkan salah satu lagu yang sering menemaniku melembur

Kemarin ada acara makan-makan sama orang kantor, setelah 4 bulan kerja lewat zoom dan debat script di wasap aku ketemu orang orang yang satu kantor denganku. aku diantar ayahku, ibuku juga ikut deng, haha mereka nunggu sambil jalan jalan karena kalau pulang lagi kena macet. (mungkin kalian ketawa karena aku gak ada bedanya sama anak sd dianterin ke sekolah, tp dari dulu aku selalu dianterin kalau ke stasiun juga, soale… jakarta jauh dan macet…. naik gocar mahal, aku bukan anak nongkrong disini pula. kalau sendirian bisa aja nyoba tapi buat apa mempersulit hidup)

Aku agak ngawang-ngawang karena dari kemarin lelah dan isi kepalaku cuma storyboard helianthus sama plot ceritanya barou, jadi anxietynya nggak separah biasanya, haha. Perjalanan Depok-Jakarta makan 2 jam dan aku pas-pasan nyampe jam 6 sore, hujaaan. nyampe resto lalu nemu mejanya dan sudah ramai.

anggota kantorku nggak banyak. aku sendirian yang pakai kerudung, dan mostly isinya bapak-bapak muda wibu yang otw menikah dan sudah menikah, semuanya wholesome. aku ketemu mas editor yang kemarin sempat tukeran baca cerita, ketemu partner storiboardku yang jarang merespon wasap, ketemu mba jo, ketemu senpai dewe dan anggota dev yang selama ini aku masih ‘waw kok bisa saya satu bagian dengan orang-orang mastah… ‘

rasanya awkward karena aku memang ga kenal siapa-siapa tapi aku diajak ngobrol dan aku senang dengar percakapan orang lain.

akhirnya aku ketemu orang setelah sekian lamanya di rumah/rumah nenek dan nggak ketemu siapa-siapa selain keluargaku. Tentu saja nggak ada yang salah dengan di rumah, apalagi aku orang yang gak suka kemana mana. tapi 2021 itu titik breakdownnya justru karena aku di rumah terus…, rasanya kehilangan teman, di depan udah gak ada apa-apa selain kerja, sama orang orang nanyain menikah wae rasanya hampa.

aku tidak anti dengan menikah, tapi gasuka saja kalau dibilang mau dikenalin2. lingkungan bibi atau ibuku tuh beda (bukannya mereka nyari istri yang ceria, senang ngurus anak dan ramah dengan mertua?) dan aku punya trust issue, edgy, dan gak bisa diandalkan. kayak nggak bisakah orang yang dah pernah ketemu/ngobrol minimal online dan nggak dari kenalan random kayak gacha?

setiap ada yang mention begitu bawaanya ingin nangis. hidup sepi banget. deadline tidak habis-habis, masalah personalku belum selesai, marco masih belum selesai, sekadar teman bicara face to face yang ngerti soal kerjaanku/lingkunganku nggak ada. lalu apa solusinya? mari gacha suami! ya! HAHAHA!

.

singkatnya aku merindukan masa kuliahku yang kayaknya dirampas di akhir tahun karena kovid, dan 2021 ini hanya 2020 part 2 karena pikiranku masih di ending 2019.

untuk tahun depan aku pengen bisa gak fokus ke dunia mulu, aku pengen ibadahku lebih khusyuk, tidak tergoda lihat bl dan fanart, bisa berteman dengan baik di tempat kerja, sebenernya pengen bisa punya teman liko atau kajian juga tapi where…, marco bisa rilis dan jalan dengan baik apapun hasil akhirnya, bisa nulis dan baca buku lebih banyak, olahraga dan jadi sehat, jam tidur normal. hal-hal biasanya yang kerampas karena diriku yang mulai corrupted ini semoga bisa kembali….

terimakasih sudah mampir ke post an ini. semoga kita bisa jadi lebih baik amiinn :”)

.

tambahan: ngomong ngomong soal gacha suami, saya cukup beruntung dapat albedo 46 pull, semoga saya dapat xiao atau zhongli atau kazuha.